Sabtu, 14 Februari 2009

The Silent Cries of the little ones


Pretend as a Zimbabweans -- and care!
Can you hear the cries of the little ones?


that almost die of starvation and lack of health...


Can you hear the cries of the little ones?


that looking for mercy...



Perang teror yang digagas Presiden George W. Bush menjadi kontak fisik paling mahal sepanjang sejarah Amerika Serikat (AS). Hingga saat ini, Perang Irak dan Afghanistan yang mulai pecah pada 2001 itu sudah menelan biaya sekitar USD 904 miliar (sekitar Rp10.039 triliun). Diperkirakan, pada 2018, dananya akan membengkak hingga USD 1,7 triliun (sekitar Rp18.880 triliun).


Lain lagi di Zimbabwe, bukan perang teror yang terjadi, namun perang terhadap kolera dan kelaparan yang telah menjadi masalah sejak lebih dari satu dasawarsa lalu. Tampaknya relokasi dana perlu dipertimbangkan bagi Zimbabwean.




Ledakan bom dan granat saling serang antara tentara AS dan ekstrimis islam di Irak dan Afghanistan. Melihat pihak mana yang bertahan paling lama, yang akan keluar sebagai pemenang. Namun ironi terjadi di Zimbabwe, ledakan kolera bak amunisi yang membunuh sekitar 3.100 orang dan menginfeksi 58.993 zimbabweans.














Bukan hanya itu, ledakan kelaparan menghantui zimbabweans setiap detiknya...

They are fighting of starvation...

Wabah kolera yang mematikan bagi mereka disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih. Tidak ada air bersih artinya tidak ada, mereka bukan hanya kekurangan air bersih, tetapi sudah mencapai titik kritis, yakni, tidak tersedianya air bersih. Badan PBB, WHO telah berupaya untuk membangun saluran air bersih di beberapa daerah, namun hingga kini masih belum rampung.

I hope sumday i could go there...

feed them... get their head on my lap till' they so to sleep...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

hmm..
yang g pikirin tuh duit milyaran dollar lari nya kemana ya?
pasti ad orang kaya baru gara2 tuh perang..

Cukup menggugah hati bu, g doain dah biar u bisa kesana beneran..hehe..

Mata kita kayaknya lebih terarah pad orang2 yang kita sebut sebagai "saudara" karna adanya kesamaan tertentu, kalo benr kita sungguh2 perduli, masa kita ga tergerak liat "saudara2" kita juga yang punya persamaan mendasar,sama2 manusia, perubahan dan tindakan yang benar bisa terjadi saat ad belas kasihan, dan bukan emosi golongan yang tidak pernah bisa habis..

neRr mengatakan...

hmm. we should pray more for nations, biar ga ada perang n pertikaian yg hadir d tengah2 dunia nii.

btw, kenapa yah perang ga ada abisnya di seluruh dunia? selesai yg satu, negara yg laen perang jg.